Guru saya mengajak ngobrol dan menasihati untuk berperilaku lebih kalem dan mengganti hobi yang "lebih perempuan". Nasihat guru ini adalah potret seksisme yang masih terjadi di masyarkat kita. Ada anggapan usang, bahwa olah fisik, ketangguhan tubuh, dan atletisisme adalah suatu yang bersifat maskulin. Dalam kolomnya di Jawa Pos Saras Dewi menulis, olahraga kita masih kental dengan seksisme, yang dampaknya tidak main-main. Mulai dari soal objektifikasi, ketimpangan kesempatan, hingga problem ketidaksetaraan upah bagi atlet perempuan.
Mengapa perempuan selalu menjadi sekretaris dan paling sering ditugaskan dalam piket?
Perempuan dianggap lebih teliti dan lebih bersih dibandingkan laki-laki Kemampuan memimpin perempuan terbukti lebih buruk dari laki-laki